Bercerita dengan Boneka Tangan untuk Meningkatkan Empati Anak 4-6 Tahun

Author


Rose Mini Agoes Salim(1Mail), Dias Amartiwi Putri Gavinta(2), Nur Aisyah Rumalutur(3),
Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Indonesia(1)
Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Indonesia(2)
Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Indonesia(3)

Mail Corresponding Author
Article Analytic
 PDF Full Text   [File Size: 462KB]

Published : 2023-03-23

Article can trace at:


Article Metrics

Abstract Views: 472 times PDF Downloaded: 216 times

Abstract


Anak-anak yang berperilaku agresif cenderung memiliki empati yang rendah sebab kurang memahami dan peduli pada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bercerita dengan boneka tangan dalam meningkatkan empati pada anak usia 4-6 tahun. Penelitian melibatkan 11 TPA di Bekasi. Intervensi bercerita menggunakan boneka tangan dengan empat skrip cerita selama empat hari. Cerita disusun berdasarkan aspek ESC dan keseharian anak serta menggunakan boneka tangan rancangan sendiri yang merupakan keterbaruan penelitian. Pengukuran empati menggunakan Empathy Scale for Children (ESC), berupa 12 kartu bergambar dengan cerita singkat yang terdiri dari emosi senang, sedih, marah, dan takut. Analisis data menggunakan uji beda Wilcoxon signed-rank test yang menunjukkan perbedaan nilai rata-rata empati yang signifikan (p < 0.05) antara sebelum dan sesudah intervensi. Post-test kedua yang dilakukan dua minggu setelah intervensi tetap menunjukkan peningkatan skor empati yang signifikan. Hal ini memperlihatkan bercerita dengan boneka tangan efektif meningkatkan empati anak usia 4-6 tahun


Keywords


empati; storytelling; boneka tangan; anak usia 4-6 tahun

References


Akbar, F., Mualifah, A., & Purwadi. (2021). Faktor-Faktor penyebab agresivitas pada anak usia dini di “X” Islamic Preschool Yogyakarta. Dirasah, 4(1), 34-44. https://ejournal.iaifa.ac.id/index.php/dirasah/article/view/250

Anggraeni, D., Hartati, S., & Nurani, Y. (2019). Implementasi metode bercerita dan harga diri dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 404–415. https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i2.224

Ariyanti, T. (2016). Pentingnya pendidikan anak usia dini bagi tumbuh kembang anak. Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar, 8(1), 50–58. https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/Dinamika/article/view/943

Ayuni, R., D., Siswati, S., & Rusmawati, D. (2013). Pengaruh storytelling terhadap perilaku empati anak. Jurnal Psikologi Undip, 12(2), 121–130. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/8832

Berliner, R., & Masterson, T. L. (2015). Review of research: promoting empathydevelopment in the early childhood and elementary classroom. Childhood Education, 91(1), 57–64. https://doi.org/10.1080/00094056.2015.1001675

Borba, M. (2001). Building moral intelligence, the seven essential virtues that teach kids to do the right thin. Jossey-Bas.

Brooks, J. B. (2013). The process of parenting (9th ed.). McGraw-Hill.

Fitriyah, F. K. (2019). Pengaruh perilaku agresif pada anak usia dini terhadap kecemasan dan empati. Education and Human Development Journal. https://doi.org/10.33086/ehdj.v4i1.1088

Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., & Hyun, H. H. (2001). How to design research in education and evaluate. Quarterly Review of Biology.

Gravetter, F. J., & Forzano, L. B. (2012). Research methods for the behavioral sciences. Cengage Learning.

Gunarti, W. (2010). Metode pengembangan perilaku dan kemampuan anak usia dini. Universitas Terbuka.

Hatamiya, C. N. (2012). Using puppets: An investigation of children’s self-reports of their temperament. Dissertation Abstracts International Section A: Humanities and Social Sciences.

Hinnant, J. B., & O’brien, M. (2007). Cognitive and emotional control and perspective taking and their relations to empathy in 5-year-old children. Journal of Genetic Psychology. https://doi.org/10.3200/GNTP.168.3.301-322

Huff, M. J. (2003). Storytelling with puppets, props, and playful tales. Craftsman Digital Print.

Indarni, N. (2012). Efektivitas cerita bergambar terhadap pemahaman peran gender pada anak di taman kanak-kanak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 5-9. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijeces/article/view/9196

Kiing-Bunga, Beatriks, N., & Kiling, I. Y. (2016). Developing empathy ability by story-telling with puppet for early childhood student in lentera alam learning center. Jurnal Ilmiah Psikologi MANASA, 5(2), 114–124. https://doi.org/10.26858/jpkk.v2i1.1827

Köksal-Akyol, A., & Aslan, D. (2014). The development of empathy scale for children (ESC). Contemporary perspective and research on early childhood education (in M. Yasar, pp. 113–123). Cambridge Scholar Publishing. https://www.researchgate.net/publication/283296168_The_Development_of_the_Empathy_Scale_for_Children_ESC

Kumar Ranjit. (2019). Research methodology: A Step-by-Step guide for beginners. In SAGE.

Malhotra, B. (2019). Art therapy with puppet making to promote emotional empathy for an adolescent with autism. Art Therapy. https://doi.org/10.1080/07421656.2019.1645500

Mashar, R. (2015). Empati sebagai dasar pembentukan karakteranak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak. https://doi.org/10.21831/jpa.v2i2.3040

Mcdonald, N. M., & Messinger, D. S. (2011). The development of empathy: how, when, and why. University of Miami, 55(7), 1–36. https://doi.org/10.1111/j.1439-0507.2011.02052.x

Mcdonald, N. M., & Messinger, D. S. (2013). The Development of empathy: how, when and why. Free Will, Emotions, and Moral Actions: Philosophy and Neuroscience in Dialogue.

Musfiroh, T. (2008). Memilih, Menyusun, dan Menyajikan Cerita Untuk Anak Usia Dini. Tiara Wacana.

Muzakkir, M., & Yunanda, R. (2021). Strategi orang tua keluarga miskin dalam meningkatkan pendidikan anak. Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial, 1(1), 41–50. https://ojs.unimal.ac.id/dialektika/article/view/3803

Nikmah, F. J., & Lubis, H. (2021). Hubungan intensitas penggunaan gadget dengan perilaku agresif pada anak pra-sekolah (4-6 tahun). Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v9i2.5982

Nurjan, S. (2016). Psikologi Belajar (W. Setiawan, ed.). Wade Group.

Papalia, D. E., Feldman, R. D., & Olds, S. W. (2009). Human Development (11th ed.). McGraw-Hill.

Petrisia, K., Salim, R. M. A., & Savitri, L. S. Y. (2018). Dialogic reading untuk mengembangkan pemahaman empati anak usia 3-4 tahun. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. https://doi.org/10.22219/jipt.v6i1.5212

Reebye, P. (2005). Aggression during early years–infancy and preschool. Child Adolesc Psychiatr, 14(1), 16–20. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19030496

Setiaputri, K. A. (2019). 7 Cara sederhana untuk menumbuhkan rasa empati anak sejak dini.

Siahaan, Y. E., Sutapa, P., & Yus, A. (2021). Pengaruh Komunikasi Orangtua terhadap Perilaku Agresif verbal Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1472–1486. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.890

Sulianto, J., Untari, M. F. A., & Yulianti, F. (2014). Profil cerita anak dan media boneka tangan dalam metode bercerita berkarakter untuk siswa sd. Mimbar Sekolah Dasar. https://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v1i2.872

Tompkins, A. (2003). The psychological effects of violent media on children. Psychology Information for Students of All Ages.

Trimansyah, B. (2022). Panduan penulisan buku cerita anak. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Umama. (2016). Pojok bermain anak. Stiletto Book.

Yu, G., Li, S., & Zhao, F. (2020). Childhood maltreatment and prosocial behavior among chinese adolescents: roles of empathy and gratidue. Child Abuse & Neglect, 101(3), 1–10. https://dx.doi.org/10.1016/j.chiabu.2019.104319


Refbacks

  • There are currently no refbacks.